Parapuan.co - Pemberhentian hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.
Terkadang, manajer yang bimbang menentukan sikap, hanya menjadikan pengurangan karyawan, penataan kembali, serta reformasi jabatan sebagai alasan PHK.
Padahal, alasan semacam itu justru akan memperburuk keadaan lantaran menimbulkan kesan kurang baik terhadap karyawan yang diberhentikan.
Baca Juga: Syarat dan Langkah Daftar Gofood untuk Usaha Kuliner Selama Ramadhan
Mengatakan hal-hal seperti, "Kami sedang menata ulang fungsi dan tim agar sesuai dengan prioritas bisnis."
Atau, "Kami telah menentukan apa yang kami yakini sebagai keputusan yang tepat untuk mengurangi tenaga kerja," bukanlah ungkapan yang tepat.
Pasalnya, ungkapan itu secara tidak langsung sama seperti mengatakan seorang karyawan tidak bekerja dengan cukup baik selama berada di perusahaan.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok Naik, Yuk Simak 4 Tips Berbelanja Selama Ramadan
Melansir Huffington Post, bukan hanya kalimat tersirat semacam itu yang dianggap kurang tepat untuk memberhentikan karyawan.
Akan tetapi, ungkapan yang terlalu berbasa-basi, semisal menanyakan berbagai hal termasuk kondisi keluarga dan lain-lain sebelum memecat karyawan juga tidak tepat untuk dilakukan.