Parapuan.co - Tentunya kita sudah familier dengan istilah bucin atau ‘budak cinta’ ya, Kawan Puan. Seperti pepatah 'cinta itu buta', istilah tersebut kerap digunakan untuk menyebut seseorang yang rela melakukan apapun demi cinta.
Bahkan enggak jarang, para bucin ini sampai mengesampingkan perasaan dan logikanya sendiri saat sedang jatuh cinta. Jika segala perilaku yang dilakukan masih berdasarkan akal sehat, hal itu tidak jadi masalah.
Lalu, bagaimana jika perilaku ini justru merugikan diri sendiri? Simak penjelasan fenomena bucin yang ternyata ada penjelasan ilmiahnya, yuk!
Bucin dari Sudut Pandang Psikologis
Orang yang bucin cenderung melihat sosok yang disukainya sebagai seseorang yang sempurna dan berhak mendapatkan semua keinginannya.
Psikolog Sigmund Freud menjelaskan situasi yang kira-kira sama seperti momen bucin tersebut, yakni ketika kita sedang memuja orang lain secara sadar maupun enggak sadar, serta ditandai dengan cara mencintai orang lain dengan segenap jiwa dan raganya.
Baca Juga: Tips Tetap Harmonis dengan Pasangan Tanpa Umbar Kemesraan di Sosmed