Parapuan.co - Setiap tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan berdasarkan hari lahir Bapak Pendidikan Bangsa, Ki Hajar Dewantara.
Pendidikan dianggap sebagai kemewahan pada zaman perjuangan dari penjajah, maka Ki Hajar Dewantara bertekad untuk menyamaratakan pendidikan di Indonesia bagi rakyat kecil yang bukan dari keluarga bangsawan.
Baca Juga: Rayakan Hari Pendidikan Nasional, Ini Kisah Bapak Pendidikan Bangsa Ki Hajar Dewantara
Kesetaraan pendidikan menjadi isu yang selalu dipermasalahkan di hampir seluruh negara di dunia karena nyatanya, sampai saat ini, akses edukasi dan pendidikan tidak tersebar secara merata.
Perempuan pun menjadi korban ketidaksetaraan pendidikan di dunia.
Stigma sosial yang konservatif menjadi salah satu alasan mengapa banyak perempuan yang tidak merasakan bangku pendidikan.
Melansir dari laman resmi UNICEF, 132 juta perempuan di seluruh dunia tidak bersekolah, termasuk 34,3 juta pada usia sekolah dasar, 30 juta pada usia sekolah menengah pertama, dan 67,4 juta pada usia sekolah menengah atas.