Psikolog Ungkap Kehadiran Soulmate Tidak Nyata, Apa Penyebabnya?

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 14 Mei 2021

Ilustrasi pasangan yang sedang quality time.

Parapuan.co – Waktu kecil dulu kita sering mendengar kalau soulmate adalah orang yang akan membuat hidup kita menjadi sempurna.

Konsep ini pun sering kita lihat dan dengar di media massa yang akhirnya membuat kita jadi percaya bahwa soulmate betulan ada dan bisa membuat kita bahagia.

Tapi, rasanya, keberadaan soulmate tidak semudah itu ditemukan saat kita dewasa, ya, Kawan Puan? 

Melansir Womenshealth, ini disebabkan banyaknya perbedaan makna tentang soulmate yang belum tentu benar adanya.

Baca Juga: Begini Cara Pembagian Peran Suami dan Istri Saat Work From Home

Sebab, menurut psikolog klinis, Sabrina Romanoff, PsyD, di Lenox Hill Hospital, New York City, kehadiran soulmate berkaitan erat dengan budaya pop. Sehingga, konsep soulmate sebetulnya dibuat secara sengaja.

“Ada asumsi yang mengatakan bahwa soulmate seperti puzzle, dan ketika dua pasangan bertemu dengan potongan puzzle ini, mereka akan menjalankan relasi dengan harmoni yang sempurna,” ujarnya.

Asumsi ini memang tidak seutuhnya salah, tapi seringnya kita seperti mengukir jalan kekecewaaan dengan menyakini konsep satu ini.

“Definisinya bergantung kamu berbicara dengan siapa. Sebab, setiap orang berbeda-beda dalam mendefinisikan soulmate,” ujar Josep Cilona, PsyD, psikolog klinis di Manhattan.

Josep tak memungkiri bahwa rata-rata banyak orang percaya kalau soulmate ditunjukkan untuk satu orang di dunia ini yang ditakdirkan untuk kita.