Parapuan.co - Kawan Puan pernah mendengar istilah gaslighting? Tindakan ini ternyata juga bisa terjadi di dunia kerja, lho.
Gaslighting memang lebih sering kita dengar dalam konteks hubungan pasangan. Tetapi lebih dari itu, gaslighting ternyata juga dapat terjadi antara karyawan dengan bos atau sesama rekan kerja.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan gaslighting?
Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosi; pelaku bekerja memanipulasi korbannya dengan cara membalikkan ucapan agar korban mempertanyakan kembali tindakannya.
Pelaku gaslighting memanipulasi pikiran korbannya agar merasa bersalah dan seolah dia adalah pelakunya.
“Gaslighting adalah bentuk kekerasan emosional atau paksaan yang dilakukan pelaku untuk meyakinkan korban bahwa dialah yang 'gila',” jelas Dr Stephanie Sarkis, seorang psikoterapis dan penulis Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People dan Break Free.
Singkatnya, tujuan utama seorang gaslighter atau pelaku gaslighting adalah membuat kamu mempertanyakan kewarasanmu sendiri.
“Siapa pun berpotensi menjadi gaslighter dan siapa pun berpotensi menjadi korban gaslighting,” tambah Stephanie.
Melansir dari situs Vogue, gaslighting dalam ranah pekerjaan ternyata pernah dialami oleh aktor Adam Deacon.
Baca Juga: Stres hingga Kehilangan Pekerjaan, Ini Dampak Pandemi terhadap Karier Perempuan