Parapuan.co - Keguguran adalah kondisi sulit yang memberatkan setiap perempuan.
Kondisi ini tentu memukul mental dan fisik perempuan yang mengalaminya.
Bahkan tak jarang berakhir pada kondisi mental yang hancur hingga mengalami depresi.
Baca Juga: Cenderung Dialami Perempuan, Ini Dampak Overthinking yang Terjadi
Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Psi mengatakan bahwa keguguran dapat mempengaruhi kondisi mental perempuan karena dua hal, yakni ekspektasi dari dalam dirinya dan lingkungannya.
"Ekspektasi dari diri sendiri itu misalnya bahwa kita nanti akan menimang bayi, dimanja pasangan, atau disayang mertua karena ini kan keturunan bagi mereka," kata Anna.
Karena keguguran, ekspektasi tersebut runtuh sehingga mempengaruhi keadaaan mentalnya.
Selain itu, persepsi diri terhadap orang lain juga bisa mempengaruhi mental perempuan yang mengalami keguguran.
Baca Juga: Bantu Pulihkan Mentalnya, Ini Cara Mendukung Perempuan Usai Keguguran
"Contohnya 'Saya meyakini bahwa mertua saya sangat-sangat menginginkan anak dalam kandungan saya ini. Itu pasti akan membuat tekanan dalam diri kita menjadi lebih besar," papar Psikolog Anak dan Keluarga pada PacHealth, Plaza Indonesia ini.
"Kayak gitu tuh kan kita juga bisa merasa ‘kayaknya aku benar2 harus berhasil dalam kehamilan ini’," kata Anna.
Menurut Anna, dalam masa berdukanya, seorang perempuan yang mengalami keguguran akan mengalami 5 tahapan kesedihan.