Parapuan.co - Berkembangnya industri musik Korea Selatan di era modern ini tentunya banyak memberikan dampak bagi keadaan sosial dan budaya di dunia.
Penggemar musik K-Pop yang setiap waktu bertambah, membentuk komunitas besar yang cukup kuat dan menghubungkan budaya dari satu negara ke negara lainnya.
Keberagaman penggemar K-Pop bukanlah sesuatu yang asing lagi, mengingat musik K-Pop tidak hanya berkembang dan diminati di negaranya sendiri.
Salah satu komunitas penggemar musik K-Pop yang terbesar di dunia adalah Adorable Representative MC for Youth atau ARMY, panggilan bagi penggemar dari boyband Korea Selatan, BTS.
Menurut data BTS ARMY Census, ARMY berasal dari lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Sensus BTS ARMY ini adalah analisis demografis terbesar dari penggemar BTS yang pernah dilakukan hingga saat ini.
Baca Juga: Donasi 260 Juta Rupiah ke Driver Ojol, ARMY Indonesia Buktikan BTS Meal Bukan Tren yang Sia-Sia
Pada tanggal 9 Juli hingga 30 September 2020, lebih dari 400.000 penggemar BTS dari seluruh dunia menanggapi survei global tersebut, yang bertujuan untuk menunjukkan jumlah komunitas ARMY yang terus berkembang.
Indonesia sendiri menyumbangkan 20% dari jumlah BTS ARMY di dunia, angka tersebut merupakan jumlah persentase paling besar dibandingkan negara lain.
Bagaimana sebenarnya pengaruh BTS terhadap fenomena budaya ini?
PARAPUAN berkesempatan untuk berbincang dengan Karlina Octaviany, seorang antropolog digital dan pendengar setia musik K-Pop terkait dengan fenomena yang terjadi ini.