Parapuan.co - Sudah sejak usia dua tahun orang tua Novita Yunus, desainer Batik Chic, memperkenalkan wastra nusantara ketika ia pindah ke Yogyakarta.
“Jadi waktu usia dua sampai lima tahun, Ibu mengajari saya menari Jawa, Bali, hingga membatik. Beliau memperkenalkan budaya setempat sejak kecil,” cerita Novita pada PARAPUAN.
Terlebih lagi sang ibu, yang juga senang menjahit, kerap memperjualbelikan batik-batik dari Solo untuk dikirimkan ke Jakarta.
Tak heran jika ia semakin tenggelam dalam kecintaannya pada batik yang kemudian ia telurkan melalui karya-karya busana di label mode yang dibangunnya sejak tahun 2009 bernama Batik Chic.
Selama satu dekade membangun Batik Chic, Novi menyadari betul impian besarnya untuk bisa memperkenalkan wastra nusantara ke dalam nuansa yang lebih ‘muda’ dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Nonita Respati Wujudkan Mimpi Purana Indonesia dengan Kolaborasi Seniman
Ia berharap bahwa wastra nusantara tak lagi sekadar dianggap sebagai pakaian tradisional yang kuno dan tak menarik bagi kalangan muda.
“Impian saya bisa memadukan batik atau wastra nusantara ke dalam suatu busana yang lebih modern dan tidak terkesan tua,” ceritanya.
Ia pun berusaha mewujudkan impiannya tersebut dengan menggunakan desain-desain yang simple dan applicable untuk digunakan sehari-hari dalam tiap busananya.
“Saya berharap wastra nusantara bisa terus bergulir menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambahnya.
Fashion show Batik Chic di Jakarta Fashion Week 2019.