Parapuan.co – Pasti bukan hal yang baru bagi Kawan Puan mendengar saran bahwa mencukur bulu akan membuat bulu yang tumbuh kembali terasa lebih tebal.
Atau isu lain yang mengatakan mencukur dapat membuat bulu tumbuh lebih cepat.
Tak heran jika banyak perempuan menghindari metode ini dan lebih memilih waxing, walau sebenarnya menggunakan alat pencukur jauh lebih praktis dan cepat dalam menghilangkan bulu.
Tapi, benarkah isu-isu tentang mencukur bulu atau rambut tersebut? Jadi, mana yang benar atau yang salah?
Melansir dari berbagai sumber, berikut PARAPUAN rangkum jawaban atas mitos mencukur rambut yang selama ini sering kita percayai.
Baca Juga: Langkah Mencukur Bulu Ketiak yang Benar Agar Terhindar dari Iritasi
Mencukur Rambut Membuat Bulu Lebih Tebal?
Ternyata, mencukur tidak akan mengubah ketebalan rambut.
Melainkan gen seseorang lah yang akan menentukan seberapa halus dan tebal batang rambut atau bulu kita.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Dr. Mary Sommerlad dari the British Association of Dermatologists, yang mengatakan bahwa mencukur tidak akan membuat rambut yang tumbuh lebih tebal.
“Ini adalah mitos. Rambut tetap memiliki ketebalan yang sama persis. Yang terjadi hanyalah ujung rambut bisa terlihat lebih tumpul dan memberikan ilusi rambut lebih tebal,” jelasnya kepada BBC Science Focus Magazine.
Penjelasan lebih rincinya, bulu ‘terasa’ lebih tebal setelah mencukur dikarenakan pisau cukur yang memotong rambut hanya di atas permukaan kulit, sementara sisa rambut masih ada di bawah kulit.
Memotong bulu dengan pisau cukur akan menghilangkan ujung rambut yang lurus dan tumpul, yang akan terasa ‘tebal’ atau kasar untuk beberapa saat setelah rambut tersebut keluar dari kulit.
Namun, jika bulu atau rambut dibiarkan tumbuh lebih lama, ujungnya akan secara alami meruncing dan menjadi lebih ‘lembut’, sementara seluruh rambut tetap memiliki ketebalan yang sama seperti sebelumnya.