Parapuan.co - Citra industri busana muslim yang terkesan tua dan membosankan satu dekade lalu, menginspirasi Istafiana Candarini, Nadya Karina dan Afina Candarini untuk mencari solusinya bersama.
"Dulu fashion muslim identik dengan kesan dewasa, tua, sementara saat itu lagi tren pakaian dengan model lengan 3/4, sehingga para pengguna hijab harus pakai manset," papar Istafiana Candirini atau yang juga akrab dipanggil Irin pada PARAPUAN.
Akhirnya pada tahun 2009, Kami. lahir dengan misi menjadi opsi bagi komunitas perempuan muslim untuk mendapatkan pakaian modest wear yang stylish.
Menawarkan beragam model dan motif, Irin menyampaikan bahwa hal yang menjadi inspirasinya dalam pembuatan koleksinya bisa berasal dari mana saja.
Sebagai contoh, salah satu koleksi hijab yang Maret lalu baru saja dirilisnya yakni Minira.
Baca Juga: Tren Body Positivity Meningkat, Ini Pengaruhnya Pada Perkembangan Industri Fashion Plus Size
Koleksi ini terinspirasi dari keindahan bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) atau yang juga disebut bunga raya di Malaysia.
Warna dari bunga yang biasanya mekar di seluruh Malaysia dan banyak menghiasi pagar rumah penduduk tersebut juga melambangkan keberanian.
Koleksi Noken Pashmina yang terinspirasi dari tas rajutan khas Papua.
Budaya lokal khas Indonesia timur juga pernah menjadi inspirasi bagi Kami. dalam menghadirkan busana muslim yang lebih beragam.
Misalnya koleksi terbaru Noken Pashmina, yang inspirasinya diambil dari tas rajutan atau anyaman tradisional khas Papua.
Tas ini pun memiliki makna filosofis sendiri yang artinya adalah simbol kehidupan perempuan Papua, sehingga akhirnya menginspirasi Kami. untuk mengeluarkan koleksi pashmina dengan motif rajut seperti noken.