Parapuan.co - Kawan Puan, berutang memang tidak dilarang dan boleh-boleh saja asalkan kamu memperhatikan beberapa hal dan tidak asal meminjam uang.
Hal ini juga disampaikan oleh Juan Mahir Muhammad, Perencana Keuangan Finansialku.
Menurut Juan, utang sah-sah saja, asal pengutang mengetahui tujuan, kondisi serta kemampuannya membayar utang.
Baca Juga: Apa Bedanya Utang Konsumtif dan Produktif? Ini Jawaban Pakar Keuangan
"Dalam ilmu perencanaan keuangan, memiliki utang diperbolehkan asalkan mengetahui tujuan, kondisi dan kemampuannya dalam berutang," jelas Juan.
Nah, Kawan Puan, agar utang tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum berutang.
Melansir dari situs Kompas, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum meminjam uang.
1. Menentukan Tujuan Utang
Kawan Puan, sebelum kamu meminjam uang, pahami dulu tujuan dari utang yang akan kamu lakukan.
Pahami terlebih dahulu apakah utang tersebut konsumtif atau produktif.
Utang konsumtif adalah jenis utang yang bertujuan untuk memenuhi gaya hidup konsumtif.
Misalnya, menyicil tagihan ponsel pintar untuk memenuhi ekspektasi sosial di mata orang.
Sedangkan utang produktif adalah utang yang dipakai untuk membeli barang atau aset yang nilainya bisa naik dan bisa menambah penghasilan.
Baca Juga: Ramai Curhat Konsumen Terjebak Utang Pay Later, OJK Bagikan Tips Mengatasinya
Contohnya adalah kredit motor, selama menyicil kamu bisa menggunakan kendaraan tersebut untuk mencari penghasilan tambahan.
Nah, yang menjadi masalah, banyak dari kita berutang hanya untuk memenuhi gaya hidup yang berlebihan.
Maka dari itu, pahami lagi apakah utang yang akan diambil adalah utang yang bermanfaat seperti utang produktif atau utang yang merugikan yakni utang konsumtif.
"Banyak yang (akhirnya) tidak bisa membedakan mana biaya hidup dan juga gaya hidup. Ini yang menyebabkan seseorang menjadi lebih konsumtif,” kata Juan.