Parapuan.co - Reverse psychology atau psikologi terbalik biasa digunakan dalam gaya pengasuhan anak.
Psikologi terbalik adalah strategi yang digunakan untuk membuat seseorang melakukan apa yang kita mau dengan cara meminta mereka melakukan hal yang sebaliknya.
Tujuannya, membuat orang tersebut melakukan apa yang kita kehendaki.
Baca Juga: Stop! Ketahui 3 Tips Menghentikan Kebiasaan Body Shaming pada Anak
Orang tua sering mengharapkan respons sebaliknya dari anak ketika menerapkan strategi ini, yang sebelumnya melarang dengan kata "jangan" dan "tidak boleh".
Nadya Pramesrani, Psikolog Anak dan Keluarga dari Rumah Dandelion, menerangkan efektivitas psikologi terbalik ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk ketepatan waktu, karakteristik anak yang menjadi sasaran, bahkan kebutuhannya.
"Ini kan kaitannya strategi. Artinya, perlu tahu kepada siapa dan kapan menggunakannya dengan tepat," kata Nadya kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021).
Melalui faktor karakteristik, ada sifat-sifat tertentu yang membuat strategi psikologi terbalik menjadi lebih efektif ketika diterapkan pada anak.
Ketika diterapkan pada anak-anak dengan emosi yang lebih intens dan memiliki energi lebih, maka cenderung akan lebih efektif daripada diterapkan pada anak-anak dengan sifat sebaliknya.
Nadya memperingatkan, jika tidak diterapkan pada anak yang tepat, strategi ini malah bisa menjadi bumerang.