Berlutut dan Mengepalkan Tangan, Pesenam Luciana Alvarado Suarakan Anti-Rasisme Lewat Koreografinya

By Alessandra Langit, Kamis, 29 Juli 2021

Luciana Alvarado kepalkan tangan untuk suarakan anti rasisme di Olimpiade Tokyo.

Parapuan.co - Peraturan Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang adanya demonstrasi atau propaganda politik, agama, atau rasial di lapangan pertandingan atau podium penghargaan.

Hal tersebut merupakan kebijakan yang kontroversial, tetapi IOC memutuskan untuk tetap menerapkannya di Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, Luciana Alvarado, pesenam perempuan dari Kosta Rika menemukan cara unik untuk melawan aturan tersebut.

Atlet yang berusia 18 tahun tersebut mengakhiri koreografi senam lantainya dengan berlutut dan mengangkat kepalan tangan ke langit.

Gerakan tersebut dilakukan sebagai penghormatan kepada aksi anti-rasisme, Black Lives Matter.

Baca Juga: Ona Carbonell Bangkit setelah Hampir Gagal Ikut Olimpiade karena Hamil dan Melahirkan

Secara terbuka, Luciana menyampaikan bahwa kepalan tangan tersebut merupakan elemen yang sengaja dia masukkan ke koreografi untuk menghormati gerakan anti-rasisme.

Luciana juga mengakui bahwa dia melakukan gerakan tersebut untuk mengangkat persamaan hak.

"Karena kita semua pada dasarnya sama, kita sama-sama cantik dan menakjubkan," ungkap Luciana, dikutip dari Teen Vogue.

Gerakan berlutut dan kepalan tangan menjadi salah satu gerakan dari aksi politik yang dilarang oleh IOC.