Parapuan.co - Menjadi seorang fangirl atau perempuan penggemar kerap dipandang negatif.
Orang mengira, fangirl adalah seorang remaja perempuan labil dengan kepribadian obsesif, sering histeris, dan menggunakan waktu hanya untuk idolanya.
Padahal fangirl lebih dari sekadar itu. Fangirl bisa juga mereka yang tergabung dalam sebuah fandom, melakukan kegiatan amal, berdonasi, menggalang dana, melakukan proyek penyelamatan lingkungan, hingga melek isu politik terkini.
Menjadi fangirl juga termasuk cara seseorang mencari hiburan, terlebih di masa pandemi yang membatasi ruang gerak.
Baca Juga: Mayoritasnya Perempuan, Komunitas BTS ARMY Indonesia Hadapi Komentar Bias Gender
Konten K-Pop, entah itu musik, drama, film, hingga variety show adalah hiburan menarik di situasi sekarang.
Maka, tidak ada yang salah dengan menjadi fangirl jika itu untuk membahagiakan dirinya sendiri dan tidak merugikan orang lain.
Tidak juga semua fangirl itu seorang remaja muda yang tidak tahu apa-apa dan hanya tahu cara mengidolakan idolanya.
Ada di antara fangirl itu yang seorang perempuan dewasa, punya pekerjaan, punya pemikiran yang matang, dan bisa melakukan kegiatan fangirling dengan sehat.
Sehingga sudah seharusnya, stigma negatif dan pandangan miring mengenai fangirl berikut ini dihapuskan.