Parapuan.co - Virus SARS-CoV2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 semakin hari semakin kuat.
Virus ini terus bermutasi dan melahirkan varian-varian baru yang diketahui lebih berbahaya dibandingkan varian sebelumnya.
Beberapa varian virus ini kemudian diklasifikasikan ooleh WHO sebagai variant of concern.
Setelah varian Wuhan, tak lama muncul Varian Alfa B.1.1.7 yang pertama kali merebak di Inggris.
Disusul dengan varian Beta B.1.351 dari Afrika Selatan, varian Gamma P.1 dari Brazil, dan varian Delta B.1.617.2 yang diketahui berasal dari India.
Baca Juga: Disebut Lebih Menular, Apa Beda Covid-19 Varian Delta dan Delta Plus?
Varian Delta ini pun kini menjadi pusat perhatian dunia, sebab bersifat lebih menular, menyebabkan gejala yang lebih parah, dan dapat mengurangi efektivitas vaksin atau perawatan ketimbang varian-varian sebelumnya.
Mengutip data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dari KOMPAS.com, Indonesia sendiri sudah memiliki 1.118 kasus Covid-19 dengan varian Delta hingga 29 Juli 2021.
Belum selesai PR untuk mengatasi penyebaran varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus.