Parapuan.co - Kasus obesitas di dunia terus meningkat setiap tahunnya.
Obesitas bukan merupakan fenomena yang bisa dianggap enteng.
Mengutip P2PTM Kemenkes RI, obesitas menempati peringkat tiga besar penyebab gangguan kesehatan kronis hingga kematian.
Obesitas tidak hanya mengancam kalangan orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja.
Data dari P2PTM Kemenkes tersebut lebih rinci menyebutkan jika ada 18,8 persen anak berusia 5-12 tahun yang mengalami kelebihan berat badan.
Selain itu, sebanyak 10,8 persen anak usia 5-12 tahun mengalami obesitas.
Selain mengancam kesehatan dan keselamatan remaja, obesitas juga mengganggu aktivitas di masa-masa aktif remaja.
Baca Juga: Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Sejak Dini
Bahkan, obesitas dapat menyebabkan remaja menjadi kurang percaya diri, bahkan lebih lanjut berdampak pada kesehatan mental remaja.
Orang tua perlu mengarahkan anak remaja untuk menjalani kebiasaan hidup yang lebih sehat, seperti yang dilansir dari University of Rochester Medical Center
Batasi Waktu Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget yang dimaksud bukan terbatas pada smartphone saja, tetapi termasuk tv atau laptop.
Dewasa ini, remaja umumnya lebih menyukai hiburan dengan kegiatan-kegiatan yang tak banyak melibatkan aktivitas fisik.
Misalnya saja bermain video game, atau melakukan binge watching serial tv, seiring dengan banyaknya platform video streaming.
Seringnya, kegiatan menonton ini juga diikuti dengan mengonsumsi makanan ringan.