Parapuan.co - Di era sekarang, peran perempuan sebagai kepala keluarga yang mencari penghasilan sudah banyak dilakukan ya, Kawan Puan?
Tak hanya dengan bekerja, perempuan kepala keluarga juga banyak memilih mencari penghasilan lewat bisnis UMKM.
Banyaknya perempuan memilih usaha juga ditunjukkan dari data Bank Dunia (2016) memperkirakan 43% UKM formal di Indonesia adalah milik perempuan. Dalam sebuah survei terhadap UMKM milik perempuan.
Namun, sayangnya, masih banyak perempuan kepala rumah tangga yang bekerja di sektor informal.
Baca Juga: Merdeka Finansial: Mengenal Perbedaan Mata Uang Tradisional dan Digital
Ini pun juga dicatat oleh IFC (2016) menemukan bahwa secara umum banyak yang bersifat informal karena prosedur birokrasi yang rumit dan kurangnya insentif untuk mendaftar.
Hal ini menghambat UMKM milik perempuan untuk tumbuh, mengakses pasar, berpartisipasi dalam rantai nilai dan menjadi penyedia pesanan pemerintah.
61,80 persen perempuan bekerja di sektor informal dan hanya 38,20 persen bekerja di sektor formal, tingginya tingkat perempuan yang bekerja di sektor informal sangat terkait erat dengan rendahnya tingkat pendidikan mereka.
Oleh sebab itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama dengan Procter & Gamble, perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) berkomitmen bersama dalam memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak oleh pandemi, khususnya perempuan kepala keluarga.
Program ini dikerjasamakan dengan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga melalui PEKKA MART, program yang bertujuan menguatkan ekonomi perempuan Kepala Keluarga dengan mengambil daerah percontohan di wilayah Cianjur (Jawa Barat), Batang (Jawa Tengah) dan Trenggalek (Jawa Timur).