Parapuan.co - Menjadi pemimpin di era pandemi Covid-19 ini akhirnya melatih kita untuk belajar memimpin dengan compassion.
Melansir Harvard Bussiness Review, compassion adalah kualitas pemikiran positif dan kepedulian yang nyata dengan orang lain.
Compassion dalam kepemimpinan ini bisa membuat hubungan antar manusia lebih kuat, lho, Kawan Puan.
Tak hanya itu, compassion dalam kepemimpinan juga meningkatkan kolaborasi, menambah kepercayaan, dan menambah kesetiaan.
Baca Juga: Apakah Kerja di Jepang Bisa Dapat Gaji Besar? Ini Rinciannya
Sebuah studi yang dilakukan oleh Rasmus Hougaard CEO of Potential Project,menemukan bahwa pemimpin yang punya compassion dianggap sebagai sosok kuat dan kompeten.
Penelitian yang mengumpulkan 15.000 pemimpin di lebih dari 5.000 perusahaan dalam 100 negara menemukan ada kolerasi antara compassion yang bijak dengan promosi jabatan.
Compassion membawa kita untuk memanusiakan manusia, setelah pekerja bekerja dengan keras.
Namun demikian, para pakar menemukan fakta kalau compassion saja tak cukup untuk membuat kepemimpinan efektif, compassion juga harus dikombinasikan dengan kebijaksanaan.
Dengan kebijaksanaan, kepemimpinan pun menjadi kompeten, punya pengetahuan lebih dalam tentang motivasi orang, dan bagaimana melihat prioritas dalam pekerjaan.
Memang betul Kawan Puan, memimpin itu tidak mudah.
Untuk efektif, ini membutuhkan jadwal, memberikan masukkan ke orang lain, membuat keputusan yang berat yang akan mengecewakan orang, dan beberapa kasus kita harus PHK-in orang.