Parapuan.co - Halsey baru-baru ini mengungkapkan fakta soal label rekamannya atas tindakan seksisme terkait produksi album barunya If I Can't Have Love, I Want Power.
Penyanyi yang baru saja menyambut anak pertamanya itu mengatakan bahwa dia harus menjalankan kehamilan dengan lingkungan pekerjaan yang tidak mendukung.
Tak hanya itu, Halsey sindir label rekaman yang seksis karena saat dirinya hamil anak pertama, dirinya ditolak pemotretan karena sedang berbadan dua.
Halsey merasa dirinya bekerja dengan pejabat label rekaman seksis yang lebih mementingkan keuntungan daripada kebebasan pribadi artis mereka.
"Saya harus menelepon jajaran CEO untuk memberi tahu bahwa saya hamil dan menjamin bisnis masih berjalan seperti biasa," kata Halsey dikutip dari Variety.
Dinaungi label Capitol Records, Halsey harus menghubungi mereka bukan karena kabar bahagia terkait kehamilannya, tetapi mereka mau memastikan bahwa dirinya masih produktif.
Baca Juga: Banyak Musisi Perempuan Diperlakukan Tidak Adil, Seksisme Masih Ada di Industri Musik Global
Pihak label rekaman sebelumnya pun merasa khawatir jika kehamilan Halsey akan berdampak pada keuntungan penjualan album terbarunya.
Pejabat label juga mengungkapkan bahwa banyak majalah yang tidak mau menjadikan Halsey sebagai sampul karena kondisi kehamilannya.
"Ada kabar saat saya ingin menjadi sampul majalah untuk menyambut rilis album, mereka malah berkata, 'Tapi bukankah kamu hamil? Kami tidak ingin melakukan maternity cover,'" kata Halsey.