Parapuan.co - Tanah Timur Indonesia, Papua, tahun ini mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memberikan fokus pembangunan untuk Papua.
Mulai dari stadion mewah hingga perbaikan jalan dilakukan demi menyambut PON XX di Papua ini.
Tapi, apakah pembangunan yang pesat tersebut adalah solusi dari diskriminasi yang dihadapi masyarakat Papua?
Pandangan masyarakat di luar Papua terhadap pulau cendrawasih tersebut masih penuh dengan stigma dan stereotip negatif dan rasis.
Rasisme dan isu hak asasi manusia seperti serangan bersenjata dan serangan kepada warga sipil oleh beberapa lembaga negara menjadi kasus yang dihadapi masyarakat Papua.
Baca Juga: Cerita Nowela Bangga Jadi Perempuan Papua dan Suka Duka dalam Menerima Diri
Perempuan Papua juga seringkali mendapat komentar negatif terkait penampilan fisiknya yang berbeda dengan perempuan Jawa sebagai contohnya.
Pada momen ini, Rosianna Silalahi pada acara bincang-bincangnya di Kompas TV, mengajak Olvah Bwefar Alhamid berdialog mengenai rasisme dan diskriminasi yang dialaminya.
Olvah Bwefar Alhamid adalah Putri Indonesia Intelegensia 2015 Wakil Papua Barat dan namanya sudah dikenal di tengah masyarakat Indonesia.
Walau sudah terkenal, Olvah masih sering mengalami rasisme selama ia tinggal di Pulau Jawa.