Mengapa Inseminasi Buatan Bisa Gagal? Ini Kata Dokter Kandungan

By Tentry Yudvi Dian Utami, Senin, 18 Oktober 2021

Setelah perempuan menikah, kenali bahaya menunda kehamilan.

Parapuan.co  - Ada banyak alasan mengapa inseminasi buatan bisa gagal.

Tak melulu gaya hidup, tetapi kesehatan sistem reproduksi kita juga berpengaruh.

Sebab, menurut dr. M. Nur Adintyo Rahman, Sp.OG klinisi dari Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Adina Wonosobo.

“Infertilitas adalah ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama 1 tahun tanpa kontrasepsi” ujar Nur.

Nah, bila memang demikian, Nur menyarankan Kawan Puan untuk mengikuti program kehamilan atau  Inseminasi buatan.

Baca Juga: Enak Tanpa Ribet, Coba 5 Tips Bikin Jamu Beras Kencur di Rumah

Inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma (yang sudah melalui proses washing sperm) dengan sel telur secara natural di dalam rahim.

Tujuannya yakni meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi.

Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma.

Nur menjelaskan “keberhasilan program hamil dengan inseminasi sebesar 10-20%, presentase ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan hanya pemberian obat pemicu ovaluasi saja."

"Syarat mengikuti program inseminasi? saluran telur perempuan harus patent (terbuka), jumlah sperma laki-laki lebih dari 10 juta/ml," imbuhnya.

Namun demikian, Nur menyarankan untuk perempuan mengikuti progam kehamilan ini mulai dari usia di bawah 35 tahun.

"Seperti yang kita lihat bahwa saat ini usia pasangan yang menikah makin muda. Laki-lakinya 23 tahun, perempuannya ada 19 tahun.

Inseminasi biasa dianjurkan pada pasangan infertilitas terutama memiliki masalah pada sperma. Mengenai mslh usia, inseminasi sebaiknya dilakukan pada perempuan di usia 35 tahun," Nur.

Namun demikian, kemungkinan inseminasi buatan gagal juga ada.

Kata Nur, "Angka keberhasilan inseminasi adalah sebesar 10-20persen, kemungkinan kegagalan tetap ada. Bila ternyata gagal inseminasi dapat di ulang sebanyak 4 siklus, dengan evaluasi sebelumnya mengenai faktor penyebab kegagalan."

Baca Juga: Coba Praktikkan di Rumah, Tips Membuat Kaldu Ayam Bening dan Gurih

Bila memang gagal, kamu tetap bisa mengulang IUI hingga 3-4 kali, kok.

"Keberhasilan inseminasi sekitar 10-20 persen, kemungkinan kegagalan tetap ada banyak yang bisa terjadi seperti faktor sperma yang kurang baik, telur yang tidak matang.

Sel telur dan sperma yang baik adalah syarat terjadinya kehamilan dengan pola hidup sehat (tidak merokok, alcohol, dan lainnya) bisa mengurangi resiko masalah pada sperma ataupun sel telur," ujarnya.

Bila memang ingin mengikuti program IUI ini, Kawan Puan yang berada di Wonosobo bisa mencoba datang ke Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Adina Wonosobo.

Klinik Fertilitas Indonesia selain berdiri di Wonosobo, ada di kota besar lainnya seperti Palembang, Solo, Sragen, Jakarta, Serang, Lampung, Samarinda dan kota-kota lainnya. Akan segera menyusul di kota-kota besar yang ada di Indonesia.

“Sesuai dengan visi misi, bahwa kami ingin membantu lebih banyak pasutri untuk mewujudkan mimpi memiliki buah hati. Karenanya, hari ini Klinik Fertilitas Indonesia secara resmi hadir di RSIA Adina Wonosobo” ujar Sigit Ardiansyah sebagai Regional Business Operation Manager Klinik Fertilitas Indonesia, Minggu (17/10/2021).

Bulan Oktober ini kebetulan bertepatan dengan 32 tahun RSIA Adina Wonosobo berdiri. Sesuai komitmen kami, 32 Years in Supporting Family, di usia 32 tahun ini RSIA Adina menghadirkan layanan Klinik Fertilitas Indonesia yang lebih dekat dan lebih mudah diakses demi mendukung dan membantu mewujudkan mimpi lebih banyak keluarga pejuang buah hati di Wonosobo dan sekitarnya,” ujar dr. Suci Hidayati Gusri, MMR selaku Direktur RSIA Adina Wonosobo (17/10/21).(*)