Parapuan.co- Kawan Puan, pada tanggal 18 Oktober kemarin, diperingati sebagai Hari Asuransi sedunia.
Sayangnya, tingkat kesadaran asuransi di Indonesia masih rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Menurut informasi dari Deputi Direktur Pengawasan Asuransi II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kristianto Andi Handoko bahwa dalam dua tahun terakhir tingkat kesadaran akan asuransi di Indonesia tidak pernah menembus level 3 persen.
Hal itu merupakan dampak dari pandemi yang menciptakan peluang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap berbagai risiko kehidupan.
Baca juga: Allianz Indonesia Dukung Industri Syariah Lewat Transformasi Digital
Menurut Mohamad Andoko, perencana keuangan dan presiden direktur OneShildt Financial Planning, asuransi menjadi produk finansial yang dicari saat pandemi karena fungsinya yang dapat melindungi kondisi finansial seseorang agar terhindar dari pengeluaran yang besar saat terjadi risiko kehidupan. “Dalam semangat merayakan momen Hari Asuransi, bersama-sama kita perlu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap asuransi, baik dari jenis-jenis produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, apa saja manfaat asuransi yang akan didapatkan hingga kapan waktu terbaik bagi seseorang untuk mulai memiliki asuransi,” jelas Karin Zulkarnaen Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia. Selain itu, Windi Teguh yang merupakan banker dan certified financial planner mengatakan bahwa seseorang disarankan mulai memiliki asuransi saat membutuhkan dan ketika keuangan keluarga sudah bisa menutupi kebutuhan dasar.
"Ketika sudah bisa menutupi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan maka sangat disarankan Anda mempertimbangkan untuk memiliki asuransi. Baik asuransi kesehatan, jiwa maupun umum semuanya harus disesuaikan juga dengan kebutuhan. Contohnya, asuransi jiwa dibutuhkan bagi mereka yang sudah memiliki tanggungan, seperti anak, istri maupun orangtua," ujar Windi Teguh.
Lalu bagaimana cara memilih asuransi yang tepat?