Parapuan.co - Kekerasan pada perempuan yang mengacu pada perilaku yang merugikan penyintas secara seksual menjadi isu yang kerap didiskusikan saat ini.
Penyintas kekerasan seperti secara seksual pada umumnya akan mengalami tingkat kesusahan setelahnya.
Trauma karena diserang dapat membuat penyintas merasa takut, marah, bersalah , cemas, dan sedih.
Selain itu, orang yang selamat dari serangan seksual memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Seperti mimpi buruk dan pikiran yang mengganggu.
Baca Juga: Saat Alami Kekerasan pada Perempuan, Bagaimana Cara Menceritakannya?
Penyintas kekerasan pada perempuan juga dapat selalu merasa dalam bahaya.
Mereka mungkin merasa seolah-olah selalu dalam bahaya atau perlu selalu waspada.
Selanjutnya, mereka mungkin tidak mempercayai orang lain.
Lantas, apa itu stres pasca-trauma (PTSD)?
Melansir dari Verywellmind, berikut ulasan stres pasca-trauma (PTSD) yang dapat terjadi pada peyintas kejahatan seksual.