Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini di negara-negara maju, ada fenomena tenaga kerja yang tidak mau untuk bekerja di kantor.
Hal tersebut membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani mulai waspada dengan kemungkinan fenomena tersebut tumbuh di Indonesia.
Akibat fenomena ini, ada kenaikan inflasi yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya.
Pertumbuhan tenaga kerja yang melambat membuat permintaan barang yang tinggi tidak selaras dengan ketersediaan barang.
Ini menjadi tantangan besar bagi sektor perekonomian dan tenaga kerja Indonesia pada tahun 2022 mendatang.
Inflasi tentu saja menjadi keadaan ekonomi yang dihindari oleh Sri Mulyani dan pihaknya.
Baca Juga: Peduli Pelaku UMKM, Menkeu Sri Mulyani Umumkan Aturan Bebas Pajak Terbaru
"Indonesia harus benar-benar memperhatikan tantangan ini karena ini most likely akan terus berlanjut sampai 2022," kata Sri Mulyani dalam Kompas100 CEO Forum, Kamis (18/11/2021), dikutip dari Kompas.com.
"Jadi kita tidak boleh nanti memunculkan inflasi yang fully berasal dari suplai," sambungnya.
Di era pandemi Covid-19 ini, jejeran menteri keuangan di dunia melihat adanya pemulihan tenaga kerja yang lambat.