Parapuan.co - Aktris Dian Sastrowardoyo mengajak khalayak untuk lebih memahami identitas dan asal usul diri lewat film Bara (The Flame).
Film Bara (The Flame) sendiri merupakan kolaborasi Yayasan Dian Sastro (YDS) dan Sejauh Mata Memandang.
Menurut Dian, Bara (The Flame) adalah upaya para sineas untuk mengutarakan suara-suara dari masyarakat adat.
Sebab tidak dimungkiri bahwa berbagai pengetahuan tentang alam dan adat kini sudah menjadi hal yang asing bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
Baca Juga: Ingin Kampus Bebas Kekerasan Seksual, Dian Sastro Dukung Permendikbud 30/2021
"Kita yang tinggal di Jakarta dan menjadi bagian dari masyarakat modern saat ini benar-benar sudah sangat terpisah dari asal usul kita sendiri, baik secara adat maupun kedekatan kita dengan alam. Seperti yang diwakili oleh Pak Iber," ujar Dian dalam sesi diskusi setelah pemutaran perdana film Bara (The Flame) pada Senin (29/11/2021) di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Lewat film ini, Dian mendapati hubungan antara generasi tua dan muda dilukiskan sebagai sesuatu yang bermakna.
Dian melihat komunikasi Pak Iber dengan sang cucu selaku anggota keluarga termuda masih terjalin dengan baik.
Anggota keluarga antargenerasi ini bahkan membicarakan tentang adat dan aturan-aturannya.