Parapuan.co - Tidak bisa dimungkiri bahwa rutinitas pekerjaan setiap hari terkadang mendatangkan rasa bosan yang perlu diatasi.
Begitupun dengan desainer Nining Santoso yang mencapai titik jenuh setelah 17 tahun menjadi karyawati di sebuah bank internasional.
Setelah itu, Nining yang sejak kecil menyukai fashion ini mulai mengambil jalur untuk menggapai mimpi dan passionnya di dunia mode.
Awalnya berniat untuk keluar dari rasa kejenuhan, Nining terpikir untuk membuka toko baju tidak jauh dari lokasi anak-anaknya sekolah.
Soalnya, selama beberapa bulan mengisi waktu luang usai mengantar anak sekolah, Nining mulai merasa bosan jika hanya nongkrong atau keliling mal.
Baca Juga: Mengenal Kalis Mardiasih, Penulis yang Peduli Hak Perempuan dan Anak
Alhasil, kios baju yang dibuka di pusat perbelanjaan ITC Kuningan, Jakarta Selatan pada 2014 lalu itulah yang menjadi tempat 'nongkrong'-nya.
Dengan pertimbangan lokasi yang berasa di sekitar kawasan perkantoran, Nining memutuskan menjual produk fashion impor dan hasilnya cukup menjanjikan.
Menariknya, meski busana yang dipajang didominasi baju-baju biasa cenderung seksi, tak urung ada pembeli yang menanyakan apakah menjual produk baju pesta untuk muslimah.
Pertanyaan itu bahkan tidak sekali dua kali dilontarkan pembeli.
"Padahal jelas toko saya tidak memajang baju muslimah, tetapi mengapa banyak konsumen menanyakan baju pesta muslimah." tutur Nining.