Parapuan.co - Dunia fashion semakin berkembang, saat ini makin banyak produsen mengklaim produk buatannya sustainable atau ramah lingkungan, salah satunya vegan leather.
Istilah ini makin santer terdengar di kalangan fashion enthusiast, bahkan jenama kelas dunia seperti Stella McCartney, Hermes, Gucci hingga Adidas sudah mulai mengganti bahan baku kulit hewan yang biasa mereka gunakan dengan vegan leather.
Lantas, benarkah vegan leather lebih ramah lingkungan?
Melansir WWD, bahan vegan leather tidak berasal dari hewan, namun meniru estetika serta nuansa kulit, sehingga menyerupai aslinya.
"Awalnya ada di tahun 1800 kulit sintetis hadir di dalam majalah London, kala itu bahannya terbuat dari sayuran," tutur Joshua Katcher, fashion expert.
Dikutip Harpers Bazaar, mayoritas vegan leather terbuat dari dua polimer plastik, yakni polyurethane (PU) dan polyvinyl chloride (PVC).
Kedua bahan ini paling sering digunakan, karena memiliki finish wrinkled texture, sehingga menyerupai kulit asli.
Selain itu, vegan leather juga sering dikombinasikan dengan sumber daya alam lainnya.
Misalnya seperti daun nanas, kulit apel atau plastik daur ulang.
Baca Juga: Harry Styles Rilis Brand Kecantikan dengan Konsep Vegan dan Non-Binary