Parapuan.co - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengizinkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm sebagai booster atau vaksin lanjutan.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan bahwa vaksin Sinopharm digunakan sebagai vaksin booster yang bersifat homolog.
Homolog berarti vaksinasi lanjutan Covid-19 ini menggunakan jenis vaksin yang sama sepeti saat vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Nantinya, pemberian vaksin booster Sinopharm ditujukan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Selain itu, masyarakat dapat menerima vaksin booster ini setelah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan terakhir.
Seperti dikutip dari Kompas.com, berikut fakta-fakta tentang vaksin Sinopharm sebagai dosis booster. Yuk, cari tahu!
1. Termasuk inactivated vaccine
Vaksin Sinopharm adalah vaksin Covid-19 produksi Beijing Bio-Institute Biological, China, yang berjenis inactivated vaccine atau SARS-CoV-2-Vaccine (Vero Cell).
Inactivated vaccine merupakan vaksin yang menggunakan partikel virus yang telah dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Baca Juga: Ini Dia Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm