Parapuan.co - Seorang pria asal Israel bernama Simon Leviev tengah disorot lantaran kisahnya menjadi film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler.
Simon Leviev disebut menipu sejumlah perempuan di aplikasi kencan online, Tinder, untuk mendapatkan uang.
Selain itu, Simon juga memalsukan identitasnya menjadi sosok ideal dan berpura-pura sebagai seorang crazy rich.
Simon menciptakan identitas diri sebagai sosok pria idaman, tampak kaya, bergelimang harta, dan berparas tampan.
Setelah menjalin kedekatan emosional dengan korban, Simon mulai memainkan modus penipuannya.
Simon akan memanfaatkan perasaan 'terikat' dari korban untuk menjerat dan memerasnya secara perlahan.
Tanda-tanda red flag
Berkaca dari kasus Simon Leviev, penting untuk mengetahui red flag atau bendera merah di aplikasi kencan online.
Ketika orang yang match denganmu di aplikasi kencan menunjukkan perilaku tidak biasa atau manipulatif, segera pertimbangkan untuk mundur.
Baca Juga: Seperti The Tinder Swindler, Ini 4 Film Dokumenter Netflix yang Menegangkan