Parapuan.co - Non Fungible Token alias NFT memang menjadi produk karya seni virtual yang kini sedang populer di marketplace beberapa pekan terakhir.
Sampai-sampai, banyak selebriti di tanah air ikutan menjual karya NFT demi bisa mendulang keuntungan dari blockchain.
Namun, tampaknya NFT tak selamanya menguntungkan, terutama bagi para seniman atau pencipta karya virtual.
Pasalnya belakangan ini marak pemalsuan NFT, di mana orang-orang tidak bertanggung jawab memplagiat karya virtual.
Parahnya lagi, mereka menjual karya yang dicuri di OpenSea maupun marketplace NFT lainnya.
Seorang kreator bernama Aja Trier sempat mengeluhkan tindakan plagiasi yang dilakukan para pencuri karyanya.
Pada awal Januari 2022, ia menuliskan di Twitter bahwa karya seni NFT-nya dicuri sebanyak 86 ribu kali.
Tentu saja tindakan pencurian atau plagiasi NFT ini tidak hanya merugikan kreator, tetapi juga marketplace tempat seniman menjual karyanya.
Baca Juga: Departemen Keuangan AS hingga KPK Singgung Risiko Money Laundry di NFT
Salah satu marketplace yang dirugikan karena tindakan pencurian NFT adalah Cent yang berbasis di Amerika Serikat.