Parapuan.co - Media sosial dan media massa secara signifikan memiliki pengaruh terhadap penilaian citra tubuh perempuan.
Hal ini dibuktikan melalui Riset PARAPUAN bertajuk Body Positivity, yang dilakukan pada 771 responden perempuan usia 18 - 35 tahun, mulai 16 - 21 Maret 2022.
Hasilnya, kebanyakan responden menjawab agak berpengaruh (31,1%), berpengaruh (24,6%), hingga sangat berpengaruh (13,6%).
Citra tubuh atau body image menjadi isu sensitif yang tiada akhir, meski pun banyak platform yang sudah mengangkat body positivity.
Body positivity adalah gerakan sosial yang berfokus pada penerimaan tubuh, terlepas dari ukuran, bentuk, warna kulit, jenis kelamin, dan kemampuan fisik.
Selain itu, body positivity digaungkan sambil menantang standar kecantikan masa kini sebagai konstruksi sosial yang tidak diinginkan.
Menurut riset tersebut, ada 4,4% responden yang selalu merasa tidak puas terhadap tubuh sendiri, mengalami gangguan makan, atau depresi akibat penggunaan media sosial dan media massa.
Bahkan, sebesar 32,4% responden merasa takut tertinggal atau takut tidak mampu mengikuti tren kecantikan yang ada.
Tentu saja, masalah citra tubuh dapat dikritisi sebagaimana media sosial berdampak pada kesehatan mental dan body positivity itu sendiri.
Baca Juga: Simak, Ini 3 Alasan Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Body Positivity!