Parapuan.co - Menurut laporan Minderoo Foundation, industri kosmetik global memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun, yang sebagian besar tidak dapat didaur ulang.
Mulai dari tabung lip gloss, kotak concealer, hingga wadah moisturizer yang kita kenakan sehari-hari kebanyakan berakhir di tempat sampah.
Dan jika tidak segera diatasi, masih menurut laporan Minderoo Foundation, aliran plastik ke lautan akan tiga kali lipat jumlah pada 2040.
Fakta ironis ini pun semakin menyadarkan banyak orang untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi produk kecantikan.
Perubahan gaya hidup dalam mengonsumsi produk kosmetik yang lebih berkesadaran inilah yang disebut dengan slow beauty.
Dalam arti, kita menjadi lebih sadar dalam memilih produk kecantikan yang lebih berkualitas dan tahan lama, sehingga dapat meminimalisir dan menekan limbah kosmetik di lingkungan sekaligus memberikan hasil yang lebih efektif dalam mengatasi berbagai masalah kulit.
Melansir dari Byrdie, slow beauty serupanya dengan slow fashion.
Yaitu kita berinvestasi pada produk yang dibuat dengan metode berkelanjutan dan bahan-bahan yang aman.
Menerapkan slow beauty berarti mengajak para beauty enthusiast untuk menggunakan lebih sedikit produk dengan kualitas yang lebih baik untuk mengurangi konsumsi dan pemborosan yang tidak perlu.
Baca Juga: 5 Prinsip Penting dalam Slow Beauty, Salah Satunya Pakai Produk Berkelanjutan