Parapuan.co - Suhu udara terik yang terjadi pada siang hari di beberapa wilayah Indonesia, tentu sangat meresahkan dan membuat tak nyaman ya, Kawan Puan!
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu panas ini dipicu beberapa hal, salah satunya posisi matahari yang berada di wilayah utara ekuator.
Cuaca panas yang terjadi dalam beberapa waktu ini tentu berbahaya bagi makhluk hidup, termasuk bagi manusia.
Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami seseorang karena cuaca panas berlebihan, salah satunya yakni alergi sinar matahari.
Alergi sinar matahari ditandai dengan munculnya kemerahan atau ruam gelap seperti terbakar sinar matahari, disertai dengan rasa gatal.
Menurut Ahli Bedah Dermatologi di New York University, Elizabeth K. Hale, sebagian besar alergi matahari muncul untuk pertama kalinya pada usia 20-an dan 30-an tahun.
"Alergi sinar matahari terjadi karena adanya sel-sel kulit yang rusak akibat paparan sinar matahari, yang memicu respons imun dalam tubuh," kata Hale, seperti dikutip dari Self.
Alergi sinar matahari ini juga lebih sering terjadi pada perempuan, dan sebagian besar juga berhubungan dengan genetik.
Alergi matahari bukan penyakit tunggal, melainkan istilah untuk sekelompok kondisi yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sinar ultraviolet dari matahari dan menimbulkan ruam pada kulit.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Panas, Ini 4 Buah yang Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi