Parapuan.co – Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo melanda Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022). Gempa bumi menyebabkan took-toko, gedung, dan banyak rumah di area permukiman ambruk. Peristiwa tersebut memakan korban jiwa dan luka-luka.
Sementara itu, warga yang selamat harus kehilangan tempat tinggal dan hidup di tenda pengungsian. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, per Minggu (27/11/2022) sudah ada 73.874 orang yang mengungsi ke tenda-tenda pengungsian. Mereka tersebar ke 325 titik pengungsian.
Hidup di tenda pengungsian tentunya berbeda dengan di rumah. Aktivitas menjadi terbatas. Satu hal yang paling dirasakan pengungsi adalah sulitnya menjaga higienitas diri. Padahal, higienitas sangat berpengaruh bagi kesehatan.
Oleh sebab itu, PT LG Electronics Indonesia (LG) tergerak melakukan aksi kepedulian sosial dengan memberikan layanan cuci pakaian gratis bagi masyarakat di pengungsian. Aksi kepedulian sosial tersebut merupakan wujud pilar coporate social responsibility (CSR) LG, yakni LG Loves and Cares.
LG menggelar Tenda Kepedulian di titik pengungsian untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk mencuci pakaian. Layanan tersebut diberikan secara gratis.
President of LG Electronics Indonesia Lee Tae-jin mengatakan, higienitas menjadi masalah yang rentan dihadapi masyarakat terdampak bencana di pengungsian. LG, menurutnya, peduli akan hal tersebut.
Baca Juga: 32 Tahun Beroperasi, LG Konsisten Tumbuh Bersama Masyarakat Indonesia
“Kami berharap, dukungan ini dapat membantu meringankan beban pengungsi, utamanya dalam hal menjaga higienitas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, LG menghadirkan enam unit mesin cuci dengan kapasitas 14 kilogram. Dengan enam unit mesin cuci tersebut, LG berharap dapat memberi layanan pencucian pakaian untuk lebih dari 100 orang setiap hari. LG juga tidak membatasi jumlah pakaian yang dicuci oleh setiap orang.
Marketing and Relations Director LG Indonesia Jay Jang mengatakan, mengingat saat ini persebaran Covid-19 masih ada, LG juga mencoba menghindari terjadinya kerumunan. LG merancang sistem di mana masyarakat datang ke tenda hanya untuk mendaftarkan cuciannya.