Parapuan.co - Depresi bisa terjadi kapan saja, termasuk saat perubahan musim, kondisi ini dinamkan dengan seasonal affective disorder.
Dilansir dari Mayo Clinic, seasonal affective disorder atau gangguan afektif musiman umumya berlangsung selama musim gugur dan dingin, lalu hilang pada musim semi maupun panas.
Meski begitu, tak menutup kemungkin bahwa seasonal affective disorder ini terjadi di musim apa saja.
Adapun berbagai gejala yang harus dikenali oleh orang dengan ganggua afektif musiman yakni:
- Merasa lesu atau sedih hampir sepanjang hari dan bahkan setiap hari.
- Kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati.
- Memiliki energi rendah.
- Masalah dengan tidur.
- Makan berlebihan sehingga mengalami penambahan berat badan.
Baca Juga: Jelang 2023, Ini Tips Membuat Resolusi Tahun Baru yang Baik untuk Kesehatan Mental