Parapuan.co - Sampai saat ini, stunting masih jadi masalah kesehatan yang jadi perhatian di Indonesia.
Pasalnya, tercatat masih banyak anak dan bayi di Indonesia mengalami stunting, terlebih di daerah-daerah tertentu.
Masalah stunting ini tentu membuat banyak orang tua resah dan menjaga gizi anaknya sedini mungkin.
Hal ini pun menjadi sorotan dan perhatian khusus pemerintah demi masa depan Indonesia lebih baik.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Gangguan tersebut disebabkan oleh kekurangan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Di negara kepulauan terbesar di dunia, poster tempel berwarna-warni yang seukuran anak kecil tengah mengubah cara kader Posyandu berinteraksi dengan para ibu secara signifikan.
Smart Chart terdiri dari informasi yang disajikan dalam visual berwarna-warni yang bertujuan sebagai pengingat harian dan deteksi dini gangguan pertumbuhan anak di rumah.
Di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu wilayah dengan tingkat stunting tertinggi di dunia, angka tersebut turun tajam sebesar 47 persen hanya dalam dua tahun – dari 17 persen pada tahun 2021 menjadi 9 persen pada tahun 2023 berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Manggarai Barat. Laju penurunan tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah mana pun di NTT.
Baca Juga: Konsumsi Asam Amino Esensial Bantu Mencegah Anak Terkena Stunting