Parapuan.co - Di balik glamorama pakaian modis yang kita kenakan, ternyata tersimpan rahasia kelam dari industri fashion.
Menurut data dari McKinsey & Co., industri mode adalah salah satu kontributor terbesar terhadap kerusakan lingkungan.
Bagaimana tidak, berdasarkan temuan tersebut, diketahui bahwa industri fesyen telah menyumbangkan 4% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.
Melihat hal serius ini mendorong jenama mode Sejauh Mata Memandang (SMM) untuk kembali menelurkan koleksi yang berkelanjutan sekaligus menyinggung isu lingkungan pada karya busananya.
Koleksi yang diberi nama Rimba ini pun terinspirasi dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur, yang merupakan tepat terakhir di dunia bagi empat spesies yang terancam punah untuk dapat hidup berdampingan di alam liar.
Maka dari itu, Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, menyematkan unsur-unsur hewan istimewa seperti gajah, badak, harimau dan orangutan Sumatera dalam motif-motif pada koleksi terbarunya ini.
Tak hanya itu, Kawan Puan juga bisa menemukan motif yang penuh cerita dan pesan pada koleksi Rimba ini.
Misalnya menceritakan tentang penebangan liar yang banyak terjadi di hutan-hutan Indonesia, sehingga Kawan Puan bisa menemukan gambar pohon ditebang pada koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang.
Motif koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk Rimba yang gambarkan peristiwa penebangan liar.
Baca Juga: Sejauh Mata Memandang Pamer Busana Khas Budaya Indonesia di Bulgaria