Parapuan.co - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih tinggi, Kementerian Kesehatan, mencatat pada 2023 ada 76.449 kasus dengan 571 kematian mulai Januari-November.
Sedangkan pada 2022, dilaporkan ada 143.300 kasus dengan 1.236 kematian, meski sudah menurun, perbandingan jumlah tersebut masih cukup tinggi.
Mengetahui kasus DBD di Indonesia masih cukup tinggi, berbagai inovasi pun dilakukan untuk menekan penyebaran terutama angka kematian sekaligus target eliminasi dengue tahun 2023, salah satunya melalui nyamuk Wolbachia.
Apa Itu Nyamuk Wolbachia?
Tertulis di laman resmi Kementerian Kesehatan, nyamuk Wolbachia ini pada prinsipnya memanfaatkan bakteri alami Wolbachia yang banyak ditemukan pada 60 persen serangga.
Menariknya, bakteri Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue.
Bakteri Wolbachia pun dimasukkan ke nyamuk aedes aegypti sampai berkembang biak dan menghasilkan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pun tak akan menularkan virus DBD ke manusia.
Pasalnya, perkembangan virus dengue berhasil dihambat oleh si bakteri wolbachia.
Baca Juga: Kenali 3 Fase Demam Berdarah Dengue dan Potensi Komplikasinya