Parapuan.co - Kecanggihan teknologi yang ditawarkan oleh Artificial Intelligence (AI) ternyata tidak selamanya berdampak baik jika berada di tangan orang yang salah.
AI bisa jadi alat untuk menyerang maupun merugikan orang lain jika digunakan untuk hal-hal yang kurang tepat, misalnya untuk mengedit foto orang lain yang menjurus ke pornografi.
Kekerasan berbasis gender online (KBGO) berupa deepfake kerap mengancam perempuan maupun anak perempuan. Foto perempuan dan anak perempuan dimanfaatkan untuk kejahatan pornografi deepfake.
Deepfake adalah foto, audio, atau video yang dimaksudkan agar terlihat seperti seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukannya.
Dalam KBGO pornografi deepfake, foto perempuan atau anak perempuan diedit sedemikian rupa, sehingga terlihat mereka tengah telanjang maupun melakukan aktivitas seksual.
Contohnya yang terjadi pada Francesca Mani, 15 tahun, seorang remaja perempuan kelas dua SMA di New Jersey Amerika Serikat. Ia jadi korban kekerasan berbasis gender online berupa pornografi deepfake.
Melansir dari Teen Vogue, Francesca menemukan bahwa fotonya diedit pada gambar tubuh telanjang orang lain. Bukan hanya dia, temannya yang lain juga jadi kejahatan pornografi deepfake yang memanfaatkan kecanggihan AI.
Francesca melihat sekelompok siswi lain, teman sekelasnya, yang juga jadi korban pornografi deepfake. Mirisnya, sekelompok anak laki-laki siswa di SMA-nya menertawakan siswi perempuan yang jadi korban itu.
Melihat hal tersebut, Francesca yang mulanya merasa sedih berubah jadi marah. Ia bertekad untuk membantu teman-teman dan anak perempuan lain yang jadi korban KBGO.
Baca Juga: Tergolong Aktivitas KBGO, Host Kinderflix Dapat Komentar Seksualisasi