Parapuan.co - Masalah kesehatan reproduksi perempuan kini masih jadi salah satu topik yang tabu untuk dibicarakan.
Hal ini juga ada kaitannya dengan semakin maraknya pernikahan di usia muda.
Mirisnya lagi bahkan kini semakin banyak bermunculan kabar pernikahan dini alias pernikahan di usia anak.
Hal ini sungguh sangat disayangkan karena dapat membahayakan kesehatan atau bahkan mengancam nyawa perempuan.
Perkawinan anak atau remaja bukan hanya mengancam kesehatan seksual dan reproduksi anak, tapi juga merenggut hak-hak asasi anak.
Berikut risiko yang harus dihadapi ibu yang hamil di usia remaja.
1. Bayi Lahir Prematur
Ibu yang mengalami kehamilan di usia remaja sangat berisiko tinggi. Apalagi, bayi berisiko untuk lahir secara prematur atau di bawah 37 minggu.
Bayi yang lahir prematur belum sempurna dalam hal perkembangan tubuh dan otak. Akibatnya, bayi berisiko mengalami masalah kesehatan dan perkembangan pada masa pertumbuhannya nanti.
Baca Juga: Heboh Pernikahan Dini, Apa Faktor yang Memperparah Perkawinan Anak?