Parapuan.co - Dengan semakin meningkatnya tren penggunaan skincare dan kosmetik beberapa tahun belakangan ini, juga berdampak terhadap peningkatan sampah plastik di Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pertumbuhan jumlah industri kosmetik di Indonesia yang mencapai 21,9%, yakni dari 913 perusahaan di tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan 2023.
Lebih lanjut, penjualan produk personal care dan kosmetik mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini di tengah masifnya perkembangan e-commerce di Indonesia.
Potensi market size secara nasional pada tahun 2023 bisa mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Namun sayang, data terbaru dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mencatat Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Setiap tahun, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik tidak terkelola dengan baik.
Lebih buruk lagi, sebanyak 1,29 juta ton dari sampah itu harus berakhir begitu saja di perairan laut.
Melihat hal ini, ERHA Group pun tidak tinggal diam untuk turut mengimplementasikan prinsip bisnis berkelanjutan, yaitu dengan menjadi dermabeauty clinic pertama di Indonesia yang menghadirkan inovasi melalui Cosmetic Reverse Vending Machine.
Inovasi ini diluncurkan untuk membantu pengurangan sampah plastik kemasan, khususnya sampah kemasan kosmetik di Indonesia.
Baca Juga: 8 Langkah Wujudkan Ide Usaha Pengelolaan Limbah Plastik, Seperti Apa?