Parapuan.co - Di dalam dunia yang patriarki, perempuan adalah sosok kelas dua, yang posisinya berada di bawah laki-laki.
Patriarki merupakan konstruksi sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan, otoritas, kekuatan, dan kontrol.
Budaya patriarki memengaruhi pola pikir masyarakat, sehingga mereka akan berpikir bahwa laki-laki mendominasi dan menguasai.
Sementara di sisi yang lain, perempuan akan selalu dirugikan, dieksploitasi, dan diposisikan pada status yang lebih rendah daripada laki-laki.
Bonnie Burstow dalam bukunya Radical Feminist Therapy: Working in the Context of Violence (1992) pernah menuliskan," Laki-laki memandang perempuan dari sudut pandangnya, dan mereduksi perempuan menjadi makhluk yang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk laki-laki."
Apa yang ditulis oleh Bonnie Burstow bisa Kawan Puan lihat contohnya melalui film Possession: Kerasukan, garapan sutradara Razka Robby Ertanto, penulis naskah Lele Laila, dan rumah produksi Falcon Black.
Dalam film yang diadaptasi dari film Prancis berjudul Possession tayang 1981 tersebut, karakter perempuan Ratna yang diperankan oleh Carissa Perusset merupakan korban dari budaya patriarki.
Terpotret jelas dalam film Possession: Kerasukan, Ratna hidup terbelenggu dalam dunia yang patriarki, membuat dirinya selalu menjadi korban dari sekian banyak laki-laki yang ada di sekitarnya.
"Kamu yang membuat saya tidak berdaya. Kamu dan pikiranmu adalah setan," ucap Ratna dalam film Possession: Kerasukan. Sebuah dialog yang membuat penonton berpikir, benarkah Ratna benar kerasukan, atau semua kegilaan tersebut adalah imajinasi para laki-laki di sekelilingnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Possession: Kerasukan, Impian Perempuan untuk Terbebas dari Dunia yang Patriarki