Parapuan.co - Kawan Puan, Uni Eropa (UE) bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) baru saja meluncurkan proyek PROTECT, Selasa (14/5/2024).
Proyek ini merupakan prakarsa terbaru yang punya tujuan besar, mulai dari memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak, hingga kelompok berisiko di Indonesia.
Berdurasi tiga tahun, proyek PROTECT nantinya akan mempromosikan pekerjaan yang layak dan mengurangi kerentanan mereka yang berisiko.
Caranya dengan menjamin hak-hak kerja, mencegah dan mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, perdagangan orang serta terjadinya penyelundupan migran.
Peluncuran proyek PROTECT sendiri diadakan di Lapangan Banteng, Jakarta dipimpin Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia.
Selain pertunjukan teater oleh perempuan pekerja migran dan lokakarya konsultatif, peluncuran ini menghadirkan pameran yang mendemonstrasikan koridor migrasi kerja di sepanjang siklus migrasi dari sebelum, selama dan setelah migrasi.
Pada 2023 saja, lebih dari 270,000 warga Indonesia bermigrasi ke luar negeri, dengan lebih dari setengah (61 persen) adalah perempuan.
Mereka sebagian besar mencari pekerjaan di bidang pekerjaan rumah tangga, pekerjaan perawatan, industri pertanian, perkebunan dan manufaktur di Hongkong, Taiwan dan Malaysia.
Namun, sejumlah besar pekerja migran Indonesia khususnya di Malaysia bermigrasi melalui jalur tidak resmi.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Korban dan Saksi saat Terjadi Kekerasan terhadap Perempuan di Tempat Kerja