Tetap Sejahtera Sampai Tua, Begini Pentingnya Mempersiapkan Dana Pensiun Sejak Dini dan Hindari FOMO

By Yussy Maulia, Jumat, 7 Juni 2024

Ilustrasi dana pensiun.

Parapuan.co – Kawan Puan yang bekerja pasti akan mengalami pensiun. Namun, di masa pensiun ketika Kawan Puan tidak menerima pendapatan pasti lagi setiap bulan, kebutuhan hidup tetap berjalan.

Kehidupan setelah pensiun sering kali tidak dipikirkan oleh para pekerja. Bahkan, tak sedikit orang yang terkena jebakan fear of missing out (FOMO), sehingga pengeluaran menjadi tidak terkendali dan tidak punya kesempatan untuk menabung.

Survei Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pada 2023 menunjukkan bahwa 63 persen pekerja belum memiliki tabungan pensiun.

Memahami pentingnya mempersiapkan dana pensiun sejak dini, NOVA dalam kegiatan kampanye Pintar Atur Uang kembali bekerja sama dengan perusahaan penyedia asuransi jiwa MSIG Life mengadakan webinar bertajuk "Awas Jebakan FOMO: Tips Eksis Sampai Tua dengan Dana Pensiun".

Baca Juga: 5 Instrumen Investasi untuk Menyimpan Dana Pensiun, Pilih yang Mana?

Agenda yang digelar Jumat (31/5/2024) tersebut juga dilaksanakan untuk menyambut Hari Lanjut Usia Nasional yang diperingati setiap tahun pada 29 Mei.

Menurut Perencana Keuangan PINA, Yosephine P. Tyas, Certified Financial Planner (CFP®), yang juga menjadi pembicara utama webinar tersebut, ada banyak faktor yang membuat banyak masyarakat Indonesia belum siap dengan dana pensiun.

“Salah satu yang utama adalah maraknya fenomena FOMO. Banyak masyarakat Indonesia memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan karena sifat FOMO, tidak bisa menahan diri untuk beli ini dan itu,” kata Yosephine.

Kondisi besar pasak daripada tiang tersebut, kata Yosephine, semakin diperparah dengan adanya faktor keuangan lain, seperti tidak memiliki dana darurat, manajemen keuangan yang buruk sehingga terlilit pinjaman online, dan terjebak dalam investasi bodong.

“Belum lagi, setiap tahun kita mengalami inflasi. Untuk ibu-ibu yang sering belanja, pasti terasa banget ketika harga kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal. Inilah mengapa kita harus memikirkan keuangan untuk masa tua sejak dini,” imbuhnya.