Parapuan.co - Sarapan adalah waktu makan yang penting untuk memulai hari dengan energi yang cukup dan nutrisi yang seimbang.
Namun, jumlah gula yang dikonsumsi saat sarapan bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Menurut World Health Organization (WHO), asupan gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total kalori harian.
Untuk seseorang yang mengonsumsi 2000 kalori per hari, ini berarti sekitar 50 gram gula atau sekitar 12 sendok teh.
Idealnya, mengurangi konsumsi gula hingga 5% dari total kalori harian, atau sekitar 25 gram gula per hari (6 sendok teh), dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Mengonsumsi gula berlebihan, terutama saat sarapan, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan tajam.
Hal ini bisa membuat Kawan Puan merasa lelah dan lapar dalam waktu singkat. Selain itu, asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya.
Banyak makanan sarapan yang mengandung gula tambahan, sering kali tanpa disadari.
Beberapa contoh termasuk sereal sarapan, yogurt berperisa, roti dengan selai manis, dan minuman kopi dengan sirup rasa. Penting untuk membaca label nutrisi dan memperhatikan kandungan gula dalam produk-produk ini.
Baca Juga: Kaya Manfaat, Tapi Apakah Baik Sarapan Hanya Makan Buah?