Parapuan.co - Bagi banyak anak muda, mengenakan seragam kepolisian menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Menjadi seorang taruna dan taruni Akademi Kepolisian (AKPOL) adalah salah satu jalan untuk mewujudkan mimpi tersebut.
AKPOL tidak hanya mencetak polisi-polisi masa depan, tetapi juga membentuk generasi muda yang memiliki integritas, disiplin, dan dedikasi tinggi.
Meski begitu, proses seleksi untuk menjadi taruni AKPOL sangatlah ketat. Tidak jarang, seseorang harus mengikuti beberapa kali proses seleksi sebelum bisa bergabung dengan institusi tersebut.
Pengalaman tersebut dialami oleh seorang gadis kelahiran 2004, Ni Made Ardia Puspa Andini. Di tahun pertama mengikuti seleksi AKPOL, ia gagal di Sidang Akhir Seleksi Tingkat Pusat Taruna (Pantukhir) daerah.
Tak patah arang, Ardia kembali mengikuti seleksi Taruni Akpol. Sayangnya, prosesnya kembali berakhir dengan kegagalan di tingkat Pantukhir pusat.
Kabar baik tersebut disambut baik oleh Ardia dan sang Ibu, Ni Putu Adisuguani. Ardia mengaku bersyukur karena berhasil lolos sebagai bagian dari bimbel Tactical in Police.
Baca Juga: 7 Strategi Belajar Efektif ala Xaviera Putri Peserta Clash of Champions
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Tactical In Police karena sudah menjadikan saya sebagai peringkat dua di pusat pengiriman Polda Metro Jaya. Saya bersyukur karena saya bisa bertemu dengan guru-guru dan pembina Tactical, sehingga saya bisa menjadi taruni ke-empat yang berasal dari Tactical in Police,” ujar Ardia.
Sementara itu, Adisuguani, ibu Ardia, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada bimbel Tactical in Police. Sang ibu mengaku terharu karena sang anak mampu meraih prestasi yang membanggakan di bawah dukungan Tactical in Police.
“Saya sangat berterima kasih bimbel Tactical in Police karena sudah menjadikan Ardia sebagai taruni. Saya sangat bersyukur, bangga, dan haru karena akhirnya perjuangan Ardia berbuah manis,” ujar Adisuguani.