Parapuan.co - Kurikulum Merdeka yang diminta untuk segera diimplementasikan ternyata memiliki sejumlah kelebihan.
Salah satunya adalah dapat mengembangkan kompetensi peserta didik melalui pendidikan karakter sejak dini.
Hal tersebut disampaikan oleh Drs. Zulfikri Anas, M.Ed., Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Zulfikri Anas menyinggung mengenai pentingnya pendidikan karakter pada peserta didik dalam webinar "Kurikulum Merdeka: Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik" 2022 lalu.
Merangkum laman Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, Zulfikri menyebutkan bahwa cara berpikir dalam pendidikan harus diubah dari sekadar menyampaikan materi, ke arah yang lebih berpusat pada perkembangan individu anak.
Dalam sistem pendidikan sebelumnya, baik kurikulum berbasis materi maupun berbasis kompetensi belum sepenuhnya berhasil mengatasi permasalahan ini.
Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka dihadirkan sebagai upaya untuk mengubah pola pikir semua pihak dalam dunia pendidikan.
"Anak-anak tumbuh dan berkembang berdasarkan kodratnya. Untuk itu dalam proses pendidikan, konsep merdeka harus diartikan sebagai memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada anak untuk menggunakan pola pikir dengan cara belajar mereka," kata Zulkifli.
"Dengan begitu, mereka menemukan jati dirinya sejak dini, dan setiap anak pasti memiliki potensi yang berbeda antara anak satu dengan anak yang lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: Adaptasi Sistem Pendidikan di Finlandia, Ini Bedanya dengan Kurikulum Merdeka