Parapuan.co - Kawan Puan, tak dapat dimungkiri bahwa pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bisa menggunakan berbagai cara untuk berkampanye.
Namun, kampanye dengan menyinggung isu seksis dan berbau agama seharusnya sudah tidak digunakan.
Kendati demikian, ditemukan pasangan calon (paslon) di daerah yang tidak disebutkan, masih menyinggung isu seksis dengan menyebut pemimpin harusnya seorang laki-laki.
Di dalam sebuah baliho paslon, tertulis kalimat "Milih imam (pemimpin) kok wedok. Jangan ya dik ya, imam (pemimpin) kudu lanang" (Memilih imam kok perempuan. Jangan ya dek ya, imam harus laki-laki).
Selain seksis, komentar semacam itu bisa dibilang tidak tepat. Seorang pengamat politik menyebut, perempuan lebih detail dan amanah, terlebih saat menjadi seorang pemimpin.
Mengutip Kompas.com, Peneliti Politik Utama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Prof. R Siti Zuhro mengatakan, "Perempuan itu biasa going into detail, sangat amanah dan detil untuk menyelesaikan permasalahan. Contoh yang paling konkret adalah Ibu Menlu Retno dan Ibu Sri Mulyani.
Apa yang dikatakan Siti Zuhro boleh jadi benar. Terlebih jika kita melihat figur-figur pemimpin perempuan yang sukses di Indonesia. Siapa saja?
1. Tri Rismaharini
Tri Rismaharini
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Ungkap Peran Perempuan Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Keluarganya