Atasi Epidemi Kesepian, Ini 4 Cara agar Tidak Merasa Sendiri

By Tim Parapuan, Kamis, 31 Oktober 2024

Kesepian jadi salah satu pemicu gangguan kesehatan mental.

Parapuan.co - Di balik megahnya kota-kota modern Korea Selatan, terdapat satu krisis sosial yang diam-diam menyebar, yakni 'epidemi kesepian'.

Ribuan orang, terutama laki-laki paruh baya, hidup dalam kesendirian hingga akhirnya ditemukan meninggal tanpa ada yang mengetahui kepergian mereka selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

Fenomena ini dikenal sebagai godoksa, yang berarti kematian akibat kesepian, dan mencerminkan isolasi semakin meluas di masyarakat.

Melansir dari Kontan.id, pemerintah Korea Selatan berupaya keras menangani masalah ini.

Demi menciptakan masyarakat yang lebih terhubung, otoritas kota Seoul baru-baru ini mengumumkan alokasi dana sebesar 451,3 miliar won atau sekitar 327 juta AS dolar dalam lima tahun ke depan. Tujuannya, untuk menciptakan lingkungan yang mampu menekan angka kesepian.

Dana tersebut akan digunakan untuk menciptakan kota yang bebas dari isolasi sosial, di mana setiap individu merasa terhubung dan tidak lagi kesepian.

Kesepian bukanlah masalah eksklusif bagi kelompok usia tertentu.

Berdasarkan survei kesepian yang dilakukan oleh Cigna Healthcare, Generasi Z (usia 18-22) dinilai sebagai kelompok yang paling rentan terhadap kesepian dibandingkan populasi lainnya.

Selain itu, kesepian juga sering dialami oleh orang yang menghadapi situasi hidup sulit seperti perceraian, putus cinta, atau kehilangan orang terkasih.

Baca Juga: Kucing Rentan Stres, Bagaimana Cara Membuat Mereka Tak Kesepian?