Parapuan.co - Dalam rangka menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang damai dan berkeadilan, Kemen PPPA, Bawaslu, KPU, UN Women, serta mitra lainnya meluncurkan Kampanye Pilkada Damai 2024 bertema "Perempuan Berani Mengawasi dan Memilih, Bersama Lawan Diskriminasi".
Acara yang berlangsung di momen Car Free Day, Minggu (17/11), ini mengajak seluruh pihak untuk mendorong partisipasi perempuan dalam politik secara bermakna, bebas dari diskriminasi dan kekerasan.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam Pilkada, baik sebagai pemilih cerdas maupun kandidat pemimpin.
Pada Pemilu 2024, jumlah pemilih perempuan mencapai 50,09% yang menunjukkan kontribusi besar perempuan dalam demokrasi.
Namun, ia mengingatkan bahwa partisipasi perempuan harus lebih substansial dengan memastikan mereka memiliki akses untuk berkontribusi dalam kebijakan dan pembangunan.
Tantangan ke depan, menurut Menteri PPPA, adalah mengatasi diskriminasi dan stereotip yang merugikan perempuan di dunia politik.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis seperti pemberdayaan perempuan, mendukung kandidat perempuan, dan menolak praktik politik uang serta kampanye hitam.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, juga menyerukan pentingnya pengawasan aktif, terutama dalam mencegah diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dalam Pilkada.
Perempuan yang berani mengawasi adalah agen perubahan yang dibutuhkan untuk menjaga demokrasi yang adil dan transparan menurutnya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama melawan diskriminasi, sehingga perempuan dapat berpartisipasi tanpa hambatan.
Baca Juga: Pilihan Perempuan, Kekuatan Perubahan: Wujudkan Kesetaraan Gender